Saturday 13 April 2013

Temukan Makna Persekutuan, Pertama dr dalam Diri Sendiri !!!

12.35am
22pi .. 

Tidak bisa tidur *sepertiny mmg blum jam tdrku--akibat keseringan begadang, jd susah tdr lbh awal, hehe .. 
Banyak sekali ide di kepalaku, hanya sj selalu tak punya cukup waktu untuk menulis di situs pribadiku ini, ((:
Aku merindukanmu, blog (: !! Terima kasih krn meski tak "login" selama kurang lebih sebulan, kau tetap tunduk utk diarahkan ke halaman ini tanpa masalah, hehehe ..

Dear Blogxy, 
i miss you all so damn much too, :* 
hugging you all tightly in ma prayer ^_^

Yahh ..akhir2 ini, aq cukup sering merenung dan menggumuli hal2 yg sifatny cukup bahkan sangat mendasar dlm hidup .. berangkat dr realitas di lingkungan sekitarku, pergumulan tmn2 yg curhat, nampung hasil2 sharing dgn para kolega, hasil dr membaca, dan .. dari pengalaman hidupku secara pribadi .. yayaya, pengalaman hidup selalu menjadi inspirasi yg baik utk menulis, hehehe .. 

Kali ini, aq bertemu dgn pengalaman yg sdh cukup lazim; menyaksikan tmn2 yg bertikai krn kepentingan2 pribadi yg yah, sgt negatif lah .. lalu menyaksikan beberapa org yg memilih utk memutuskan hubungan kekerabatan krn sdh tdk sepaham lg; mengamati para "leader" yg sangat2 tdk berbesar hati dlm menerima kritikan--sukanya menjadikan "jabatan" utk berlaku otoriter (n), dsb., dan kemudian, realitas2 tersebut menyadarkanku bahwa kami tengah berada di dalam sebuah aquarium yang terus menerus dicermati dan diawasi oleh lingkungan sekitar kami .. 
Pertanyaan itu kembali muncul di dalam benakku: Inikah makna "persekutuan" yg kalian maksud??? Inikah arti dr "persekutuan" yang terus menerus dikumandangkan, dan menurut kalian selalu dan sedang kalian perjuangkan??? 

Aku kembali teringat dengan materi pidato bhs Inggrisku sebulan yang lalu: "Tubuh sebagai Lukisan dr Persekutuan". Aku memaparkan dlm pidato tersebut, bahwa Persekutuan tdk lain adalah tubuh kita sendiri, yg terdiri dari berbagai macam anggota, namun dgn fungsi yang masing - masing berbeda. Ibu jari tak dapat menggantikan fungsi jari kelingking yg kecil untuk dapat mencapai lubang hidung yg penuh dgn upil (hehehe). Tidak tepat juga utk menunjuk seseorang dgn menggunakan jari tengah, bukan?  Tangan jg tdk akan mungkin sanggup menggantikan peran kaki untuk berjalan puluhan kilometer sehari, telinga tak mungkin menggantikan mulut utk berbicara, dsb. Lalu, hal penting lain dlm sebuah persekutuan: Ketika 1 anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yg lain ikut merasakan sakit yg sama, ex: Saat ibu jari teriris pisau, maka yg sakit bukan hanya ibu jari sj, melainkan seluruh anggota tubuh turut merasa kesakitan. Sebaliknya, ketika sedang bergembira, maka tak satu pun anggota tubuh yg memilih utk diam; semua ikut meloncat kegirangan--kadang diekspresikan melalui nyanyian yg lahir dr hati ^_^" !!!

Bagiku, itulah idealny sebuah persekutuan. Persekutuan kita jg terdiri dari berbagai macam pribadi dgn karakter dan bakat yg masing - masing berbeda, namun pada waktu dan tempatnya, seharusnya dapat utk saling melengkapi satu sama lain. Tapi apa yang kusaksikan dalam "perjumpaan" kita dsini?? Aku melihat semua orang berlomba2 melakukan yg terbaik UNTUK DIRINYA SENDIRI. Aku merasakan begitu banyak persaingan yg tak sehat. Aku menyaksikan semua org berjalan dengan tujuan pribadi dan "kelompoknya" saja, lalu mulai "memetakan" diri dalam hitungan "kekitaannya"; yg ini dianggap saudara, sementara yg lain bukan siapa2. Membenci seseorang dgn alasan yg sangat tdk berdasar; hanya terpengaruh omongan org lain, smntara pd dasarnya tdk punya masalah apapun dgn seseorg tersebut, dan lain sebagainya ..

Realitas2 tersebut kemudian menimbulkan sebuah pertanyaan baru di dalam benakku dan sedikit menggelitik-ku ketika mencoba menyadari "posisi kami": Sikap2, cara dan pola hidup seperti itukah yg kelak akan kami bawa ke dalam kehidupan sesama yg menantikan kabar baik dari Sang Pencipta?

Entahlah .. 
yg jelas bagiku, aku tidak mengejar makna persekutuan sebagaimana yg dkumandangkan hampir tiap saat itu .. bagiku, jauh lebih penting ketika seseorang mampu menyadari posisiny masing2, lalu mencari dan menemukan makna sebuah persekutuan itu, pertama2 dari dalam dirinya sendiri dulu. Bagiku, ckup utk menyebutny sbgai suatu persekutuan ketika aku mampu membagi apa yg aku miliki tanpa mengharapkan kembali; ketika aku mampu memberi bantuan dsaat aku bisa dan mampu, dgn didasari sebuah pengakuan iman: segala sesuatu yg kita miliki adalah milik bersama (Titus 1:4 :D)); ketika aku mampu untuk larut dalam dukacita yg sama dsaat salah seorang dr kami kehilangan apa atau siapa yg mereka kasihi, ketika aku mampu berbesar hati dan sangat bersukacita melihat dan mengakui kemampuan serta bakat dari saudara/i yang lain, dan mendukung mereka utk terus maju dan berkarya, ketika aku mampu menyaring segala berita yang kudengar, dan tdk serta merta mengubah sikapku terhadap seseorang krn berita2 yg belum jelas kebenarannya, ketika aq mampu menjadi pendengar yang baik dan berani menerima teguran dari saudara/i dsekitar .. Mungkin aku sendiri bs berangkat dari hal2 sederhana tersebut, dan bagiku aku telah benar2 menemukan makna persekutuan yg sebenarnya dari dlm diriku sendiri. Aku tidak mencarinya di dalam perkumpulanku, tetapi melalui relasi yg baik yg kubangun dengan mereka (tergantung bgmn aku m'bangun relasi), maka aku menemukan apa yang kucari itu. Bukan mencari di dalam perkumpulan, apa yg bahkan belum kupahami dr dlm diriku sndiri. 


Bunches Loves:
_Liemshe_